Curhat Ojol Perantau di Jakarta, Menanti Bansos Hampir 2 Bulan Cuma Dapat Bantuan 2 Buah Masker

Rizqon (36) warga asal Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah yang tinggal di Kemayoran, Jakarta Pusat kini bisa lebih lega. Setelah hampir dua bulan hanya mendapatkan bantuan dua buah masker, Rizqon kini telah menerima bantuan sosial (bansos) dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah, Selasa (19/5/2020) lalu. Rizqon yang berprofesi sebagai driver ojek online (ojol) ini mengaku sudah mengumpulkan dokumen diri kepada ketua RT yang disebut sebagai pendataan penerima bansos.

Namun sampai saat ini, tidak ada bansos yang ia terima dari Pemprov DKI Jakarta. "Sampai saat ini cuma dapat dua buah masker dari RT sini," ungkapnya. Pria asal Desa Mandiraja, Kecamatan Moga, Pemalang tersebut pun mengaku senang setelah mendapat kiriman satu paket sembako dari Pemprov Jateng.

"Ya seneng banget lah dapet kaya gini," ujarnya. Adapun paket sembako yang diterima Rizqon dari Pemprov Jateng berisikan bahan bahan pokok. Yaitu beras 5 kg, gula pasir 1 kg, minyak sayur 1 liter, kornet 2 kaleng, sarden 3 kaleng, mie instan 8, kecap satu wadah, dan teh celup.

Diketahui, Rizqon tinggal di sebuah rumah kontrakan bersama istri dan seorang anaknya yang berusia 4,5 tahun. Rizqon mengaku bantuan tersebut ia dapatkan setelah berkoordinasi dengan Paguyuban Perantau Pemalang. "Di kampung ada yang koordinir, saya kirim foto KK sama KTP dan alamat di Jakarta," ungkapnya.

"Kemudian dari paguyuban dikirim ke badan penghubung Jateng," imbuhnya. Setelah mendapatkan bansos dari Pemprov Jateng, Rizqon mengaku tak lagi berharap dengan Pemprov DKI Jakarta. "Nggak berharap deh, udah dapet ini," ucapnya sembari tertawa.

Sementara itu Rizqon mengaku kondisi pandemi corona sangat berdampak bagi perekonomiannya. Pendapatannya dari ojol pun menurun drastis. "Berdampak banget ini, cuma bisa ngantar makanan dan barang saja," ungkapnya.

Bahkan Rizqon menyebut dalam satu hari bisa tidak mendapat pesanan. "Harian aja kadang dapet kadang enggak, kalau pun dapet ya satu dua tarikan," ungkapnya. Sepinya orderan membuat Rizqon mencari alternatif lain untuk mendapat pemasukan.

Bahkan ia sempat ikut menggarap proyek membangun rumah. "Pandemi ini ikut kerja proyek bangun rumah 8 hari, alhamdulillah bisa buat nyambung," ujarnya. Rizqon pun berharap wabah corona bisa segera berakhir.

"Saya berharapnya corona cepat hilang biar bisa kembali pulih seperti semula," ucap Rizqon. Sebelumnya, ungkapan terima kasih Rizqon diunggahnya melalui akun Twitter pribadinya, Selasa lalu. "Nunggu bansos dari Pemprov DKI dan bansos dari presiden tak kunjung datang. akhirnya yg datang dari Pemprov Jateng.

Alhamdulillah. Terima kasih @humasjateng @PhubungJateng dan pak @ganjarpranowo," tulis Rizqon melalui akun Twitternya, Selasa (19/5/2020). Sebelumnya diberitakan , sebanyak 7.000 paket sembako tahap pertama telah dikirimkan Pemprov Jateng kepada warga Jateng yang merantau di Jabodetabek. Rincian pengiriman bantuan paket sembako tahap pertama ialah Jakarta Timur sebanyak 2.707 paket, Bogor 990 paket, Depok 1.027 paket, Tangerang 967 paket dan Bekasi 1.309 paket.

Pengiriman bantuan tahap selanjutnya direncanakan dilaksanakan dalam waktu dekat kemungkinan setelah lebaran. "Alhamdulillah mulai kemarin (Sabtu) kami laksanakan. Untuk tahap pertama ini, belum semua dari daftar yang menerima. Baru mereka yang ada di Bogor, Tangerang, Depok dan Bekasi. Jakartanya baru mereka yang ada di Jakarta Timur," kata Gubernur Jateng Ganjar Pranowo di Semarang, Minggu (17/5/2020). Ganjar mengatakan, saat ini total warga Jateng yang tidak mudik dan sudah terverifikasi di Jabodetabek sebanyak 27.400 orang.

Ganjar menyebut kemungkinan penerima bantuan akan bertambah. "Saya minta jangan ditutup pendaftarannya, kemungkinan ada yang belum tercover dan datanya bertambah. Termasuk cadangan bagi mereka yang tercecer, tidak terdaftar dimanapun yang menghubungi saya langsung, ini harus tercover," terangnya. Ganjar memastikan bantuan yang diberikan berupa sembako dan bukan dalam bentuk uang.

"Bantuannya sembako, kalau uang saya khawatir dibelikan yang lain seperti rokok atau pulsa. Makanya kami fokus ke makan dulu, minimal mereka tenang karena di rumah ada makanan. Kalau itu bisa, maka apapun bisa dilakukan dan mudah mudahan mereka tetap bisa survive," tegasnya.

admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top