Menjelang bulan suci Ramadan, umat Muslim mulai mempersiapkan diri menjalankan ibadah puasa. Ibu hamil yang hendak menjalankan ibadah puasa harus melakukan persiapan khusus agar tetap bugar dan sehat. Mulai dari kondisi kesehatan sampai nutrisi harus diperhatikan demi si janin.
Sebelum bulan Ramadan tiba, cek kondisi kesehatan di dokter kandungan. Cek kondisi tubuh tertentu yang membutuhkan perhatian khusus, seperti diabetes dan anemia. Selama berpuasa, kontrol kesehatan secara rutin untuk memastikan kadar gula darah.
Berpuasa tidak disarankan apabila Anda sedang hamil dan mengidap diabetes. Konsultasikan ke dokter tentang nutrisi yang harus Anda penuhi selama berpuasa. Apabila Anda terbiasa mengonsumsi minuman yang mengandung kafein seperti kopi, teh, dan soda, mulailah untuk dikurangi.
Hal tersebut untuk menghindarkan Anda dari sakit kepala. Saat hamil, kadar kafein yang disarankan tidak lebih dari 200 mg per hari atau sekitar dua cangkir kopi. Cokelat dan teh hijau juga mengandung kadar kafein yang sama.
Apabila Anda masih bekerja saat hamil, cobalah untuk atur jadwal kerja selama berpuasa. Cobalah atur jadwal agar dapat mengurangi jam kerja atau mendapat lebih banyak waktu istirahat. Hal ini bertujuan agar Anda tidak kelelahan selama berpuasa.
Setelah menjalankan persiapan khusus, ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan saat berpuasa dalam kondisi hamil. Ingatlah untuk selalu menimbang berat badan secara rutin selama berpuasa. Hal itu adalah tanda dehidrasi atau kemungkinan infeksi saluran kencing.
Segera batalkan puasa dan minum air yang dicampur garam dan gula, lalu hubungi dokter. Selain memberikan pahala, berpuasa juga membuat badan menjadi lebih sehat. Namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan apabila Anda mengidap penyakit maag.
Pola makan pada saat berpuasa akan berubah drastis, sehingga tubuh akan kaget apabila tidak dipersiapkan. Apabila tidak dijaga, rasa sakit, perih, dan nyeri pada perut akan menganggu ibadah puasa, dan kegiatan selama melakukan puasa itu sendiri. Berikut ini adalah tips untuk menghindari sakit maag, dikutip dari khaleejtimes.com.
Atur pola makan menyesuaikan waktu berpuasa, kondisi perut akan kosong seharian selama berpuasa. Ketika memasuki waktu berbuka, pastikan untuk mulai dengan meminum air mineral untuk mengganti cairan di tubuh yang hilang. Kemudian baru bisa dimulai makan makanan ringan seperti kurma.
Biarkan lambung beradaptasi terlebih dahulu untuk beberapa saat. Makan dengan porsi yang lebih besar dapat dilakukan sebelum memasuki waktu ibadah Tarawih. Begitu pula dengan waktu sahur, atur porsi makan secukupnya.
Kandungan gizi menu sahur juga harus diatur sesuai kebutuhan sehari hari. Setelah selesai sahur, jangan langsung kembali tidur, hal tersebut akan memicu naiknya asam lambung. Semua makanan yang mengandung asam sebisa mungkin dihindari, karena akan memicu reaksi dari asam lambung.
Makanan tersebut di antaranya adalah jeruk, lemon, jeruk nipis, anggur, dan semua produk makanan yang berbahan dasar tomat. Selain itu, makanan pedas, dan gorengan juga harus dikurangi, atau dihindari. Untuk minuman, hindari semua minuman yang mengandung kafein seperti kopi, teh, dan soda.
Minuman dengan kadar kafein yang tinggi akan menyebabkan seseorang selalu buang air kecil, sehingga mengurangi cairan di dalam tubuh. Solusinya adalah banyak banyak meminum air mineral yang tidak akan memicu naiknya asam lambung, dan bagus untuk kesehatan tubuh.