Wasit Liga Italia, Paulo Silvio Mazzoleni mengungkapkan bahwa pada laga Juventus melawan Inter Milan, para pemain terlihat ketakutan. Operator Liga Italia, Serie A berusaha untuk membuat kompetisi berjalan lagi di tengah pandemi virus Corona. Namun masih banyak kritik yang datang akibat keinginan Liga Italia untuk menyelesaikan musim ini.
Salah satunya adalah Mazzoleni yang mengatakan ada rasa takut dari para pemain ketika kompetisi belum dihentikan. Pada saat itu dia bertugas di laga big match antara Juventus melawan Inter Milan pada bulan Maret lalu saat kompetisi belum dihentikan. Mazzoleni yang bertugas sebagai wasit Video Assistant Referre atau VAR mengatakan pemandangan yang berbeda saat pertandingan.
"Bekerja untuk VAR, saya mengamati pertandingan terakhir antara Juventus Inter Milan," jelas Mazzoleni kepada Radiosei dilansir Football Italia. Dirinya menyaksikan para pemain ketakutan selama pertandingan meski jika dilihat dari televisi, pertandingan berjalan seru. "Dia atas kertas, itu adalah sebuah pertandingan yang indah."
"Tapi situasi kala itu sangatlah berbeda, para pemain terlihat ketakutan," ungkap Mazzoleni. Dirinya pun menyangsikan pertandingan yang digelar tanpa penonton. Mazzolani mengakui sepa bola dibuat untuk publik dan memimpin pertandingan tanpa penonton dianggapnya seperti hidup di situasi tidak nyata.
"Menjadi wasit di pertandingan tanpa penonton tampaknya seperti hidup di situasi yang tidak nyata." "Sepak bola dibuat untuk umum," tegas Mazzoleni. Dirinya pun selalu ditanyai ornag orang mengenai kelanjutan kompetisi Serie A.
Ia hanya mengatakan meski dilanjutkan, kmopetisi haru dalam keamanan yang ketat. Pesannya adalah bahwa saya akan memulai kembali, tetapi dalam keamanan total." "Orang orang terus bertanya kepada saya tentang kembalinya Serie A dan kapan itu akan terjadi," pungkasnya.
Selain dari pihak wasti dari sisi pemain pun tidak memungkiri mereka ketakutan dengan kompetisi akan kembali dilanjutkan. Seperti yang diungkapkan bek Brescia, Daniele Gastaldello. Rekan satu tim Mario Balotello ini mengatakan para pemain akan ketakutan jika Liga Italia atau Serie A kembali bergulir.
Gastaldello mengungkapkan dirinya lebih memilih kompetisi dihentikan karena para pemain juga merasa tidak aman dengan kondisi yang masih belum menentu seperti ini. "Saya katakan tidak, saya percaya apa yang kita lihat di Lombardy tidak benar benar sampai ke tengah atau selatan negara ini, untungnya." "Bahkan tidak ada kondisinya, kami tidak merasa aman. Mereka meminta kami untuk melanjutkan pelatihan dan kembali bermain segera, memusatkan 12 pertandingan dalam satu setengah bulan," jelasnya dilansir Football Italia.
Ia pun mengatakan dilanjutkannya kompetisi bisa berdampak buruk pada kondisi para pemain. Selain itu, pemulihan yang tidak sempurna bisa merugikan dia dan rekan rekan setimnya. Itu tidak adil, itu memengaruhi keselamatan semua pemain. Saya berbicara untuk diri saya sendiri dan untuk rekan tim saya. Jika harga pemulihan merugikan kita, itu tidak layak lagi," imbuhnya.
Bahkan menurutnya, semua pemain ketakutan dan hanya bukan mereka, para pekerja lainnya pun bisa terkena dampaknya. "Kami takut. Kita terpapar, kita semua, tidak hanya para pemain sepak bola." "Tetapi juga pekerja gudang, fisioterapis, tukang pijat. Kita semua berhubungan, mau tak mau," tegasnya.
Pemain berusia 36 tahun ini menjelaskan para pemain sepak bola juga manusia. Kembalinya Liga yang dikabarkan akan terjadi dalam dua bulan mendatang dianggapnya tidak masuk akal. "Kembali dalam dua bulan? Itu tidak masuk akal, itu melanggar sifat alami."
"Kami adalah profesional tetapi juga manusia, kami memiliki istri, anak anak. Bahkan belum ada protokol," pungkasnya.