Evaluasi Dulu Badan Standardisasi & Akrediatasi Nasional Keolahragaan hendak Dibubarkan Ketua BSANK

– Ketua Badan Standardisasi dan Akrediatasi Nasional Keolahragaan (BSANK), Hari Amirullah Rachman menanggapi rencana Presiden Joko Widodo yang bakal membubarkan 18 lembaga atau badan, salah satunya BSANK. Presiden menjelaskan alasan rencana perampingan atau pembubaran tersebut dilakukan guna mengurangi beban anggaran. Hari Amirullah justru menyayangkan adanya rencana pembubaran. Ia pun meminta agar ada evaluasi terlebih dulu mengenai kinerja organiasasinya.

“Kami sih sebenarnya berharap dilakukan evaluasi dulu, apa yang sudah dihasilkan apa yang sudah dikerjakan. Kemudian juga tentu siapa saja yang sudah bekerja di dalamnya,” sambungnya. Hari juga membeberkan bahwa sejauh ini BSANK telah berperan penting dalam memajukan olahraga Indonesia, salah satunya melakukan akreditasi terhadap 15 induk organisasi. Tugas BSANK ke depan, kata dia, juga akan berat karena Kemenpora saat ini sedang menyusun grand desain keolahragaan.

Tanpa grand desain, ujar dia, olahraga nasional tidak akan berpresatas di tingkat nasional, regional dan internasional. “Dalam grand desain memang kita berperan karena ini kan badan yang khusus memastikan standar keolahragaan nasional, tapi BSANK itu baru empat tahun artinya baru periode kedua, ini sekarang baru masuk periode kedua,” kata Hari. “Periode pertama itu yang dikerjakan BSANK membangun sistem, standarisasi, banyak dokumen dokumen yang sudah dihasilkan kemudian melakukan akreditasi terhadap 15 Induk organisasi yang di antaranya adalah PBSI, IPSI, FPTI, PABSI itu induk organisasi yang sudah mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia,” jelasnya.

Sementara itu, terkait pembubaran lembaga yang tak produktif lagi, Jokowi sebelumnya menjelaskan semakin rampingnya pemerintahan, harapannya akselerasi dalam bekerja semakin baik. Karena menurut Presiden dalam persaingan global ke depan negara yang cepat akan mengalahkan negara yang lambat, bukan lagi negara besar mengalahkan negara yang kecil. “Saya ingin kapal itu sesimpel mungkin sehingga bergeraknya menjadi cepat. Organisasi ke depan kira kira seperti itu. Bolak balik kan saya sampaikan, negara cepat bisa mengalahkan negara yang lambat. Bukan negara gede (besar) mengalahkan negara yang kecil, nggak ,” ujarnya.

admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top