KementerianPerhubungan(Kemenhub)memastikan Kereta Listrik atauKRLrelasi Jogja Solo akan segera beroperasi. Ini seiring dengan terus dilakukannya pembangunan tiang tiang jaringan listrik atas (LAA) di sepanjang lintasan rel. Di wilayah Kabupaten Klaten, tiang untuk LAA bahkan sudah terbangun sejak awal tahun 2020.
Selama ini, mobilitas penumpang di jalur Jogja Solo dilayani KA Prambanan Ekspres (Prameks). Kemenhub memastikanKRLrelasi Jogja Solo segera beroperasi seiring dengan pembangunan elektrifikasi yang hampir selesai dilakukan. "Kami sedang membangun elektrifikasi dari Jogja ke Solo. Secara bertahap akan kami operasikan," kata Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Zulfikri di Solo.
Ia mengatakan pembangunan infrastruktur untukKRLsendiri sudah dimulai sejak tahun lalu. Rencananya, pengoperasianKRLakan dilakukan secara bertahap. Rencananya, awal Oktober 2020,KRLsudah bisa melayani perjalanan dari Yogyakarta ke Klaten, dan pada akhir tahun ditargetkan sudah sampai ke Kota Solo.
"Mungkin Jogja Klaten dulu awal Oktober, kemudian akhir tahun Jogja Solo," kata dia. Ia mengatakan nantinyaKRLtersebut akan menggantikanKAPrameksyang selama ini melayani rute Solo Yogyakarta. Meski demikian, untuk kapasitas angkutKRLini nanti akan lebih tinggi dibandingkanKAPrameks. "Ada 10 train set (rangkaian kereta) yang disiapkan, saat ini kereta sedang di INKA. Yang pastiKRLini lebih efisien, ramah lingkungan, dan kapasitasnya lebih tinggi," ungkap Zulfikri.
Mengenai tarif, dikatakannya, kemungkinan akan sama dengan Prameks mengingatKRLbersifat menggantikan Prameks. "Tarif dan fasilitas sementara ini masih sama dengan Prameks, karena ini sifatnya menggantikan Prameks. Ini kan uji coba dulu sampai akhir tahun," kata dia. Sementara itu, dikatakannya, untuk kereta yang saat ini masih dioperasikan sebagaiKAPrameksnantinya akan digunakan untuk melayani rute lain.
"Kebutuhan kami masih banyak, termasuk untuk KA Bandara kami masih butuh juga," kata Zulfikri. Menurut dia, penggantian moda transportasi ini dilakukan karena beberapa faktor, termasukmasalah efisiensi. Selain kapasitas yang lebih banyak,KRLjuga dianggap lebih efisien dalam penggunaan energi sehingga bisa mengurangi emisi karbon.