Atalanta menuai hasil yang tragis di babak perempat final Liga Champions saat bersua dengan Paris Saint Germain (PSG). Berlangsung di Stadion Da Luz, Portugal, Atalanta harus memupus mimpinya lolos ke babak semifinal setelah dikalahkan oleh PSG dengan skor 1 2, Kamis (13/8/2020). Atalanta mampu mencetak gol terlebih dahulu melalui lesakan Mario Pasalic (26').
Adapun Les Parisiens (julukan PSG) mampu membalikkan kemenangan di menit menit akhir pertandingan. Dua pemain yang menjadi pahlawan bagi raksasa Ligue 1 itu ialah Marquinhos (90') dan Eric Choupo Moting (90+3'). Lantas mengapa La Dea (julukan Atalanta) tersingkir secara tragis dari babak perempat final Liga Champions?
Jawabannya ialah mereka tersingkir melalui dua gol yang dicetak dalam kurun waktu 149 detik. Padahal saat itu La Dea mampu unggul terlebih dahulu lewat Pasalic. Ketika laga akan menunjukkan keberpihakan tim asal Bergamo, Italia itu, nasib berbicara lain.
PSG secara mengejutkan mampu membalikkan kedudukan. Dilansir dari laman , dua gol yang dicetak oleh Marquinhos dan Eric Choupo Moting yhanya memiliki tenggang 149 detik saja. Tentu torehan tersebut dapat dikatakan tragis bagi anak asuh Gian Piero Gasperini, mengingat mereka mampu memimpin jalannya pertandingan hingga menit ke 89.
Namun terlepas dari itu semua, Atalanta telah menunjukkan kegemilangannnya di musim ini, khususnya di Liga Champions. Sejak La Dea berdiri pada tahun 1907, torehan lolos ke Liga Champions hingga babak perempat final merupakan pertama kali bagi mereka. Sedangkan bagi PSG sendiri, mereka berhasil lolos ke babak semifinal Liga Champiosn emrupakan torehan sejarah lama yang terulang kembali.
Berdasarkan laman , PSG ternyata membutuhkan waktu 25 tahun untuk kembali lolos ke babak semifinal Liga Champions. Terakhir kali mereka mampu lolos dari babak perempat final ialah tahun 1994/1995 saat Les Parisiens diarsiteki oleh Luis Fernandez. Seperti yang diketahui, dalam lima tahun terakhir, prestasi terbaik PSG di Liga Champions adalah babak perempat final.
Torehan tersebut saat itu terbilang mengecewakan, mengingat mereka memiliki deretan pemain bintang yang dapat menjadi andalan. Namun di musim ini, PSG berhasil membuktikan kapasitasnya bahwa mereka memiliki peluang yang sama besarnya dengan tim elite lainnya untuk merengkuh trofi Liga Champions.