Artis peran Feby Febiola menceritakan reaksinya saat divonis mengidap kanker ovarium stadium 1C. Ia mengatakan, hal yang membuatnya syok ketika dokter menemukan massa yang menumpuk di indung telur sebelah kanan. Feby menggambarkan, syok yang dirasakannya saat itu melampaui stres.
Hal itu diungkapkan Feby dalam sebuah video yang diunggah di kanal YouTube Maia Estianty, Senin (3/8/2020). "Saat saat paling nervous nya adalah saat pertama kali dibilang ada massa, pas lagi CT scan," ucap Feby. Untuk mengangkat sel kanker yang ada ditubuhnya, Feby melakukan operasi yang dikenal dengan frozen section .
Setelah keluar dari ruang operasi, Feby langsung menanyakan hasilnya kepada sang suami. "Namanya frozen section, jadi dibuka, sampel gue diambil, dikirim ke laboratorium habis itu dilihat ganas apa enggak." "Waktu gue keluar dari ruang operasi, gue langsung nanya ke suami, 'apa hasilnya?', terus suamiku bilang 'iya itu kanker ganas'," papar Feby.
Namun, saat mendengar bahwa dirinya divonis kanker ganas, Feby justru bersikap santai dan tidak syok sedikit pun. Ia pun tak mengetahui, mengapa dirinya bisa bersikap sesantai itu. Bisa saja itu merupakan bentuk kepasrahannya kepada Tuhan atau saat itu dirinya masih berada di bawah pengaruh obat bius yang diberikan dokter sebelum operasi.
"Nggak tahu kenapa gue pas denger itu kanker, ganas gue santai aja, entah pasrah, entah pengaruh obat bius, gue nggak ngerti juga," jelasnya. "Gue nggak ngerti, tapi waktu itu perasaan gue cuma 'oh yaudah'," imbuhnya. Mendengar cerita itu, Maia Estianty pun memberikan pujiannya.
"Lo keren, lo keren," puji Maia. Feby merasa sedikit lega saat suaminya mengatakan, sel kanker tersebut belum menyebar ke tubuhnya. "Sebenernya gini, waktu itu suamiku bilang 'tapi menurut penglihatan dokternya belum nyebar', pas dibilang belum nyebar itu gue agak agak lega."
"Karena gue mikir pasti kalau kanker, oke kanker, udah diangkat kan aman tapi sekarang nyebar atau enggak gitu kan pertanyaannya," ungkapnya. Selain itu, Feby juga menceritakan momen yang dianggapnya paling seram. Momen yang dianggap paling seram itu adalah saat dokter meminta Feby untuk menunggu hasil apakah sel kanker tersebut sudah menyebar atau belum.
"Yang paling serem pas dokter ngomong gini ' Mbak Febi kita udah berhasil ngangkat tumornya tapi untuk tahu sampai mana penyebarannya itu kita harus tunggu seminggu lagi'," kata Feby menirukan perkataan dokter saat itu. Feby mengaku, saat itu mukanya langsung berubah menjadi pucat, tapi ia kembali bersikap santai setelah melihat dokter yang menanganinya bersikap tenang. "Itu muka gue langsung pucet kan, tapi dokter gue entah kenapa gue dapat dokter tuh tenang, gue lihat muka dia tuh kayak biasa aja."
"Yadi karena dia mukanya tenang gue mikir 'yaudah tenang aja', jadi seminggu itu gue ya setiap hari berdoa biar tenang," jelasnya. Penantian selama sepekan yang diisi dengan doa itu akhirnya membuahkan kabar baik. Dokter menyatakan bahwa sel sel kanker tersebut belum menyebar, tapi Feby harus menjalani kemoterapi sebanyak 6 kali.
"Ternyata setelah seminggu ketemu dokter lagi, dokter bilang 'aman, belum nyebar tapi emang harus kemoterapi 6 kali'," terang Feby.