Didi Kempot, penyanyi legendaris yang baru saja tutup usia pada Selasa (5/5/2020) memiliki perjalanan karier yang tak mulus. Sebelum dikenal seperti sekarang, dahulu ia adalah seorang musisi jalanan. Memiliki nama asli Dionisius Prasetyo, Didi Kempot lahir di Surakarta, 31 Desember 1966.
Dilansir , Didi Kempot merupakan putra dari seniman tradisional yang terkenal, Ranto Edi Gudel atau Mbah Ranto. Tak hanya itu, Didi Kempot juga merupakan adik kandung dari pelawak senior Srimulat, Mamiek Prakoso. Selama dua tahun, Didi Kempot menjadi musisi jalanan di Kota Surakarta.
Hingga akhirnya memutuskan untuk berangkat ke Jakarta dan mengadu nasib dari tahun 1987. Dikutip dari , ada makna tersendiri dari nama 'Kempot' yang digunakan. Diketahui, Kempot merupakan singkatan dari Kelompok Pengamen Trotoar.
Kelompok tersebutlah yang membawanya menuju Jakarta. Mulai pada tahun 1993, Didi Kempot mulai tampil di luar negeri, yakni Suriname, Amerika Selatan. Setelah Amerika Selatan, berlanjut menginjakkan kaki di benua Eropa.
Tak sampai di situ, penyanyi asal Solo ini juga melakukan rekaman di negeri kincir angin, Belanda. Kala itu Didi Kempot menggarap lagunya yang berjudul 'Layang Kangen' di tahun 1996. Saat kembali ke Indonesia, nama Didi Kempot semakin terkenal.
Ia pun mengeluarkan lagu berjudul 'Stasiun Balapan' yang masih dikenal hingga kini. Selain itu, Didi Kempot kembali dikenal setelah mengeluarkan lagu 'Kalung Emas' di tahun 2013. Sampai saat ini, sudah hampir 30 tahun Didi Kempot berkarya di dunia musik tanah air.
Bahkan sudah menghasilkan 800 lagu yang bergenre campursari maupun keroncong dan dangdut. Hingga akhirnya, Didi Kempot mendapatkan sebutan The Godfather of Broken Heart dari penggemarnya. Diketahui, para penggemar Didi Kempot dikenal dengan 'Sobat Ambyar'.
Di mana ada sebutan Sad Boy untuk penggemar laki laki, serta Sad Girl untuk perempuan. Lagu lagu Didi Kempot kebanyakan merupakan kisah patah hati dan juga tentang cinta lainnya. Diketahui, Didi Kempot meninggal dunia karena gagal jantung di RS Kasih Ibu, Solo, Jawa Tengah pada pukul 07.45 WIB.
Kemudian dari Solo jenazah Didi Kempot dibawa ke Ngawi, Jawa Timur untuk dimakamkan. Didi Kempot diistirahatkan di Desa Majasem, Kecamatan Kendal, Ngawi, Jawa Timur yang merupakan desa dari sang istri. Sesampainya di rumah duka, Didi Kempot disemayamkan sebentar untuk disalatkan.
Kemudian pada pukul 14.33 WIB jenazah langsung dibawa ke tempat peristirahatan terakhir. Prosesi pemakaman diikuti oleh pihak keluarga dan juga sejumlah sobat ambyar yang merupakan penggemar Didi Kempot. Makam Didi Kempot terletak tak jauh dari rumahnya, yakni berjarak sekira 400 meter.
Selama prosesi pemakaman, terdengar isak tangis dari pihak keluarga dan juga para pelayat. Pihak keluarga mengaku sangat kehilangan dengan sosok Didi Kempot. Putri Didi Kempot, juga ikut mengantarkan sang ayah ke pemakaman.
Terlihat juga, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo turut mengantar jenazah Didi Kempot ke tempat terakhirnya. Sebelum dimakamkan, jenazah Didi Kempot melakukan tradisi brobosan. Di mana tradisi tersebut dilakukan untuk menjunjung tinggi sosok Didi Kempot.
Brobosan dilakukan oleh pihak keluarga dengan melewati di bawah peti jenazah.