Berikut penyebab seseorang bisa mengalami Henti Jantung Mendadak (HJM). Yang paling sering adalah serangan jantung. "Serangan jantung ini akibat tersumbatnya pembuluh darah koroner (pembuluh darah yg memberi makan otot jantung)."
"Akibat serangan jantung, oksigen yang menuju otot jantung akan berkurang dan fungsi jantung akan menurun atau bahkan berhenti berdenyut (henti jantung),"terang dr Victor. Namun, biasanya orang yang mengalami serangan jantung sudah ada riwayat penyumbatan jantung sebelumnya. Kemungkinan lainnya adalah adanya gangguan irama jantung.
Gangguan irama jantung yang berat bisa menyebabkan Henti Jantung Mendadak (HJM). Hal tersebut juga bisa karena adanya penyakit bawaan, bisa juga penyakit yang didapat setelah dewasa. Kemungkinan juga muncul gejala sebelumnya seperti sering pingsan dan berdebar debar, namun pasien tidak menyadarinya.
Selain itu, gangguan irama jantung juga bisa karena adanya keturunan. "Jadi ada riwayat HJM di dalam keluarganya," lanjut dr Victor. 1. Nyeri dada
2. Berdebar debar 3. Sesak napas 4. Lemas
5. Keringat dingin Pasien yang menderita HJM biasanya akan pingsan mendadak dan tidak teraba nadinya. "Kalau ada gejala biasanya berupa nyeri dada (khususnya pada pasien serangan jantung), berdebar debar (bisa pada kasus serangan jantung atau gangguan irama jantung), sesak napas, lemas, keringat dingin."
"Begitu aliran darah ke otak berkurang, maka kesadaran akan menurun,"beber dr Victor. Namun HJM tersebut juga bisa tanpa gejala sebelumnya. "Langsung meninggal begitu saja," lanjutnya.
Semua yang meninggal mendadak selalu dikaitkan dengan masalah jantung. Namun perlu ditelusuri lagi adanya riwayat pengobatan jantung sebelumnya, seperti adakah riwayat penyakit jantung koroner, gangguan irama jantung, hingga riwayat keluarga dengan meninggal mendadak.