Testimoni Pemakaian Kolagit Herbal Diabetes

Testimoni Pemakaian Kolagit Herbal Diabetes– seorang anak masih duduk di bangku kelas tiga SMP saat menemukan obat diabetes dan melakukan Testimoni Kolagit. Lima tahun kemudian, jamu yang belum dipatenkan itu telah menyebar ke berbagai daerah di Indonesia bahkan hingga ke Arab Saudi. Obatnya namanya Kolagit. Kependekan dari Kopi Gula Dia, karena rasanya seperti kopi, kata Dia di Medan, Sumut (Sumut).

Testimoni Pemakaian Kolagit

Tidak dapat dipastikan berapa banyak penderita diabetes yang sudah mengonsumsi Kolagit. Bisa ratusan, dan mungkin lebih. Pesanan dari berbagai daerah, tidak hanya Sumut tapi juga Jakarta, Kalimantan, Sumut, dan kebanyakan dipesan oleh warga sekitar Panyabungan, ibu kota Kabupaten Mandailing Natal (daerah di ujung barat Sumatera Utara, yaitu sekitar 521 kilometer dari Medan ).

Sebagian besar yang mengonsumsi kolagit dilaporkan kesehatannya membaik, bahkan sembuh. Ketika Dia duduk di kelas enam, ayahnya menderita diabetes. Penglihatan sang ayah semakin memburuk sehingga tidak bisa berbuat apa-apa.

Dia sedih dan tersesat dalam mencari obat untuk ayahnya. Sementara anak-anak lain membaca komik dan bermain game, ia malah membaca buku tentang tanaman obat di perpustakaan di Panyabungan. Pencarian berlanjut ketika dia duduk di bangku sekolah menengah pertama.

Tentang Pengobatan Tradisional

Bacaan favoritnya adalah buku-buku tentang pengobatan tradisional dan herbal alami, seperti yang ditulis oleh Hembing Wijayakusuma. Banyak obat dan terapi telah diberikan kepada sang ayah, namun kesembuhan belum juga didapatkan.

Saat itu, Dia mencoba meracik ramuan dari mahkota dewa hingga diet ketat yang ditetapkan ibunya, Lismawati. Kemudian dalam perkembangan pemikirannya, Dia teringat tentang bagaimana vaksin polio ditemukan hanya dengan mengambil vaksin dari virus itu sendiri, dan bagaimana orang yang digigit ular bisa disembuhkan dengan bisa ular juga.

Saya pikir, apakah gula bisa disembuhkan dengan gula? Lagi pula, obat bisa menjadi racun, dan racun juga bisa menjadi obat. Kemudian saya mencobanya dari tebu, katanya. Melalui proses yang dirahasiakan, Dia berhasil membuat bubuk yang bahan utamanya adalah tebu dalam pembuatan Kolagit Herbal Diabetes.

Tapi ada senyawa tambahan. Hilangkan unsur ini, atau tambahkan unsur itu, sehingga menjadi senyawa baru, jelas Dia. Dia yang sudah mahir menjelaskan struktur kimia kompleks dalam pembuatan jamu ini, kini semakin mahir karena masih semester tiga di Jurusan Farmasi dan Analis Makanan, Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara (USU).

Demikian penjelasan dari saya tentang testimoni pemakaian Kolagit Herbal Diabetes dan apabila ingin mengetahui lebih lanjut, bisa menonton video dibawah ini. semoga bermanfaat, terimakasih.

 

 

admin

Back to top