68 WNI ABK Diamond Princess Kemungkinan akan Mendarat di Bandara Kertajati

Pemerintah sudah merancang skema untuk membawa 68 warga negara Indonesia (WNI) kru kapal Diamond Princess menuju Pulau Sebaru Kecil untuk observasi. Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Achmad Yurianto mengatakan, pesawat terbang yang mengevakuasi WNI tersebut tak akan mendarat di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Cengkareng, Banten. Yuri menyebut Bandara Internasional Kertajati, Majalengka, Jawa Barat merupakan alternatif yang paling memungkinkan.

Meski pun demikian, ia menegaskan Kertajati masih alternatif semata. "Pilihannya ya Kertajati yang paling dekat. Kertajati masih alternatif ya. Tapi alternatif yang paling dipilih gitu. Karena kan harus dekat dekat dengan Sebaru, kalau jauh kan repot," kata dia. Di sisi lain, Yuri tak menjelaskan secara detail bagaimana para WNI akan dibawa ke Pulau Sebaru Kecil dari bandara.

Dia hanya mengatakan untuk menyeberang ke Pulau Sebaru Kecil, KRI dr Soeharso akan kembali digunakan. "(Untuk menyeberang ke Pulau Sebaru Kecil) Ya tetap menggunakan KRI dr Soeharso," tandasnya. Sebanyak 23 tim resmi diumumkan Pemerintah Republik Indonesia untuk menjemput 68 warga negara Indonesia (WNI) anak buah kapal (ABK) Diamond Princess di Yokohama, Jumat (28/2/2020).

Tim tersebut terdiri dari 2 orang perwakilan Kementerian luar negeri (Kemlu), 7 orang perwakilan TNI, 3 orang perwakilan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), serta 11 orang, tim dari Garuda Indonesia. Menteri luar negeri (Menlu), Retno Marsudi, Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri, Idham Aziz secara simbolis memasangkan ban tangan kepada perwakilan tim. Evakuasi akan dilakukan dengan pesawat komersil, Garuda Indonesia Airbus A330.

Menlu mengatakan pesawat direncanakan akan mendarat di Heneda, Jepang, Sabtu (29/2/2020) pada pukul 01.00 waktu Jepang. Lalu pesawat akan dijadwalkan kembali ke Indonesia pada 19.00 waktu Jepang dan akan tiba sekira tengah malam waktu Indonesia. Sebanyak 68 WNI tersebut nantinya akan diobservasi di Pulau Sebaru Kecil, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta seperti kru kapal World Dream.

"(Akan diobservasi) Di Pulau Sebaru Kecil, jadi satu sama mereka (kru kapal World Dream)," ujar Yuri. Namun, Yuri menegaskan observasi para WNI kru kapal Diamond Princess dan kru kapal World Dream akan dilakukan secara terpisah. Dia mengatakan, ada delapan gedung di Pulau Sebaru Kecil.

Nantinya satu dari delapan gedung tersebut akan diperuntukkan sebagai tempat observasi bagi WNI kru kapal Diamond Princess. "Iya, jadi nanti WNI kru kapal Diamond Princess akan pakai salah satu gedung," kata dia. Diketahui, 68 warga negara Indonesia (WNI) kru kapal pesiar Diamond Princess di Yokohama, Jepang akan dievakuasi oleh pemerintah Indonesia.

Pelaksana tugas (Plt) juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Teuku Faizasyah mengatakan, pesawat yang menjemput para WNI sudah tiba di Jepang. Mereka direncanakan akan tiba kembali di Tanah Air, Sabtu (29/2/2020) atau pada Minggu (1/3/2020). Teuku menegaskan, Kemenlu memang menjadi bagian dari penjemputan WNI dari Yokohama, Jepang.

Namun begitu tiba di Indonesia, para WNI akan berada dibawah kewenangan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). "Kemenlu menjadi bagian dari penjemputan ke Yokohama ya, namun setelah kembali nanti ke Indonesia akan dikelola oleh Kementerian Kesehatan," tandasnya. Sebelumnya diberitakan, pemerintah Republik Indonesia akan menjemput 68 warga negara Indonesia (WNI) anak buah kapal (ABK) Diamond Princess, Jumat (28/2/2020).

Evakuasi akan dilakukan dengan pesawat komersil dan direncanakan akan mendarat di Jepang, Sabtu (29/2/2020). Menteri Luar Negeri (Menlu), Retno Marsudi pada Kamis (27/2/2020) mengatakan sekiranya dari total 78 WNI di kapal pesiar Diamond Princess, 68 akan dievakuasi. Dari 78 WNI yang semula terdata di kapal pesiar berbendera, 9 orang dinyatakan positif terjangkit virus corona.

Namun dari 9 tersebut, satu sudah dinyatakan negatif virus corona oleh otoritas Jepang, sehingga total WNI yang negatif ada 70 orang. Akan tetapi, dari 70 orang tersebut, disampaikan Menlu, ada dua orang yang memilih untuk tinggal, sehingga tersisa 68 orang yang kemungkinan akan dievakuasi. "Berdasarkan informasi dari perusahaan. Jadi dari 2 yang menyatakan akan melanjutkan di sana, itu (2 orang) bukan yang baru saja dikatakan negatif. Yang ini (68 WNI) semua so far dinyatakan negatif," ujar Menlu.

Pesawat khusus Garuda Indonesia yang akan mengevakuasi kru Indonesia di kapal pesiar Diamond Princess sudah tiba di Bandara Haneda, Sabtu (29/2/2020) pagi. Rencananya Minggu (1/3/2020) besok pesawat tersebut akan membawa pulang para kru Indonesia. Pesawat tersebut juga diperlengkapi tenaga medis seperti dokter.

Minggu (1/3/2020) pagi akan mengangkut para kru Indonesia tersebut kembali ke Indonesia dan langsung akan menuju lokasi karantina. Saat ini para kru tersebut negatif alias tidak terinfeksi virus corona. Sementara 9 orang lain masih dirawat di rumah sakit Chiba dan Tokyo sampai sekitar 4 Maret mendatang.

Warga asal Desa Tangkas, Klungkung, Bali, I Ketut Janu Artika dan puluhan WNI lainnya hingga Jumat (28/1/2020) masih tertahan di kapal pesiar Diamond Princess, yang berlabuh di Yokohama Jepang terkait wabah virus corona. Hanya saja saat ini hanya tersisa kru asal Indonesia di kapal tersebut. Sementara kru asal negara lain sudah dijemput negara mereka masing masing.

"Pemerintah Indonesia mungkin banyak koordinasi, rapat. Hari ini hanya tinggal kru asal Indonesia saja yang masih di kapal Diamond Princess," ujar Janu Artika saat dikonfirmasi melalui media sosialnya, Sabtu (29/2/2020). Sisa kru asal negara lain seperti asal Mexico, Peru, Serbia, Rumania, dan Ukraina dijemput hari ini, Jumat (28/1/2020) oleh negara mereka masing masing. Namun Janu Artika serta WNI lainnya, sudah mendapatkan informasi akan dijemput pemerintah, Minggu (1/3/2020) nanti.

"Kata kapten, kami akan dijemput hari Minggu (1/3/2020)," ungkapnya. Setelah nanti dijemput, mereka juga sudah mendapatkan informasi akan dikarantina terlebih dahulu beberapa minggu di Pulau Sebaru. Sebelum nantinya akan dikembalikan ke daerah mereka masing masing.

Meskipun demikian, Janu dan WNI lainnya menerima hal itu sebagai sebuah prosedur. Walau mereka sudah dua kali di tes kesehatannya, dan dinyatakan negatif corona, yakni melalui tes temperatur dan air liur. "Kami memang sudah siap untuk dijemput dan dikarantina," ungkapnya.

Janu Artika berangkat bekerja ke kapal pesiar Diamond Princes sejak tanggal 20 Januari lalu. Namun sejak tanggal 3 Februari, kapal itu harus berlabuh di Yokohama Jepang karena ada penumpangnya yang positif corona. Kru Indonesia yang ada di kapal pesiar Diamond Princess yang berlabuh di Terminal 1 Yokohama ada kemungkinan akan dijemput pulang ke Indonesia dengan pesawat charteran, Minggu (1/3/2020).

Pada tanggal 27 Februari semua penumpang diturunkan dari kapal pesiar Diamond Princess di mana wabah virus corona baru terjadi. Menurut Departemen Kesehatan, Perburuhan dan Kesejahteraan Jepang, sebanyak 92 penumpang termasuk penumpang Jepang, turun dari kapal pesiar Diamond Princess di Pelabuhan Yokohama pada tanggal 27 Februari. "Itulah penumpang terakhir yang turun dari kapal Diamond Princess," tambahnya.

Saat ini, ada sekitar 160 ABK yang tersisa di kapal Diamond Princess, dan sekitar 100 dari mereka dijadwalkan untuk turun hari ini, Jumat (28/2/2020). "Semua anggota kru diharapkan berakhir dalam beberapa hari ke depan, dan anggota kru akan dikembalikan ke fasilitas yang disediakan pemerintah atau dikembalikan ke negara asal mereka dengan pesawat sewaan," lanjutnya. Penjemputan pesawat sewaan dari Indonesia kemungkinan setelah Filipina yang lebih dulu akan menjemput warganya.

admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top