Fakta Ridwan Kamil Sebut Bandung Bersiap Lockdown, Dapat Respon Begini saat Sidak Warga Kluyuran

Terkait mewabahnya virus corona di Indonesia, Ridwan Kamil sempat menyebut soal lockdown beberapa waktu lalu. Ridwan Kamil sempat mengatakan kalau Bandung saat ini tengah bersiap untuk lockdown. Video Ridwan Kamil memberikan pernyataan soal lockdown ini beredar di media sosial.

Seperti yang diketahui, jumlah pasien positif Covid 19 terus bertambah. Sampai hari Senin 30 Maret 2020 siang, ada 1285 kasus pasien positif terpapar virus corona. Dari 1285 kasus, 114 diantaranya meninggal dunia.

Sedangkan 64 pasien Covid 19 telah dinyatakan sembuh. Untuk menekan penyebaran virus corona di Indonesia, pemerintah menerapkan metode social distancing. Masyarakat diminta untuk tetap berada di rumah agar tidak tertular atau menularkan virus corona.

Kendati demikian, masih ada beberapa orang yang nekat keluar rumah dan tak mempedulikan social distancing. Namun sejumlah daerah di Indonesia justru sudah menerapkan sistem lockdown. Pemerintah daerah menutup akses masuk ke wilayah mereka.

Lockdown disinyalir menjadi salah satu cara untuk menekan penyebaran virus corona di Indonesia. Sejumlah daerah bahkan sudah mulai memberlakukan lockdown untuk mengantisipasi mewabahnya virus corona agar tidak meluas. Beberapa negara di dunia juga sudah lebih dulu memberlakukan lockdown.

Seperti India, Italia, Malaysia, dan masih banyak lagi. Kini justru muncul wacana lockdown akan diberlakukan di Bandung. Hal ini disampaikan oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.

Namun terungkap sejumlah fakta terkait pernyataan Ridwan Kamil soal Bandung bersiap lockdown. Dalam video yang diunggah, Ridwan Kamil tampak berbincang dengan warga. Sambil tersenyum, bapak dua anak ini menyebut wilayah Bandung sedang bersiap untuk lockdown.

"Bandung siap siap lockdown," ucap Ridwan Kamil dalam video. Mendengar ucapan Ridwan Kamil, seorang warga pun menyahutnya. Ia mengatakan bahwa setuju dan mendukung keputusan Ridwan Kamil untuk melakukan karantina wilayah atau lockdown di Bandung.

"Iya ngadukung (mendukung) pak saya mah," kata warga merespon ucapan Ridwan Kamil. Ridwan Kamil kemudian melanjutkan pernyataannya dengan mengatakan bahwa lockdown tak mudah untuk diterapkan. "Lockdown teh ripuh tapi beresna cepet, (lockdown itu ribet tapi beresnya cepat)," kata Ridwan Kamil.

Terkait pernyataan dalam video yang beredar, Ridwan Kamil memberikan klarifikasi. Klarifikasi dari suami Atalia Praratya ini ia sampaikan dalam program Sapa Indonesia Akhir Pekan yang diunggah di kanal Youtube Kompas TV, Sabtu 29 Maret 2020. Ridwan Kamil membenarkan adanya video yang beredar tersebut.

Pejabat berusia 48 tahun ini menjelaskan bahwa video yang beredar menunjukkan dirinya yang sedang melakukan inspeksi. Saat melakukan inspeksi, Ridwan Kamil melihat ada warga yang seolah tak mengikuti arahan pemerintah untuk tetap di rumah atau social distancing demi mencegah luasnya penyebaran virus corona. Ridwan Kamil pun mencoba melakukan simulasi dengan mengatakan bahwa Bandung akan lockdown.

Tak disangka, Ridwan Kamil justru mendapat respon tak terduga dari warga yang masih nekat kluyuran. Melihat reaksi warga yang tampak santai, Ridwan Kamil menilai jika perlu ada langkah lain yang bisa membuat warga mengikuti imbauan pemerintah. "Jadi masyarakat kita ini perlu dicari formula formula yang kreatif untuk mengingatkan agar mereka tinggal di rumah, untuk mengurangi persebaran virus, dengan saya tanda kutip takut takutin saja ternyata reakasi biasa biasa saja," ucap Ridwan Kamil.

Ridwan Kamil pun berharap masyarakat bisa lebih disiplin dalam mengikuti imbauan pemerintah. "Jadi mudah mudahan kita bisa lakukan tindakan lebih kuat lagi dan mereka bisa paham bahwa kedisiplinan dan mengikuti arahan pemerintah itu sangat penting untuk memutus persebaran virus," kata Ridwan Kamil. Jika nantinya terpaksa lockdown diterapkan, Ridwan Kamil berharap tak ada kejadian seperti di India dan Jerman.

Seperti yang diketahui, pemerintah India dan Jerman sampai harus mengambil tindakan lebih jauh agar warga mereka mematuhi aturan. "Mudah mudahan nanti kalau emang ada kejadian lockdown, mereka harus taat sehingga kita tidak perlu seperti di India, polisinya mukul mukulin warganya, di Jerman didenda sampai Rp 6 juta, ini tantangan sosial dan tantangan komunikasi publik kepada masyarakat," terang Ridwan Kamil.

admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top