Mengenang Daya Ledak Duo Singapura di Arema Indonesia, Pelita Jaya jadi Korban

Siapa tak kenal dengan duo Singapura yang pernah berseragam biru khas Arema FC (dulu Arema Indonesia) di musim 2009/2010. Khususnya Aremania (suporter setia Arema Indonesia) yang selalu mengelu elukan kedua pemain tersebut. Dua pemain yang dimaksud ialah Noh 'Along' Alam Shah dan M Ridhuan.

Pemain yang berasal dari Negeri Singa tersebut menjadi idaman publik Kanjuruhan sejak kedatangannya. Bagaimana tidak, di awal kedatangannya ke Indonesia, baik Along dan M Ridhuan berhasil mengantarkan Singo Edan menjadi kampiun ISL (Indonesia Super League) musim 2009/2010. Tak tanggung tanggung di musim perdananya, Along bahkan mampu menjadi top skorer klub dengan lesakan 14 golnya.

Along merupakan pemain dengan tipikal permainan yang keras, ngeyel, namun menghibur. Meskipun kerapkali mendapatkan teguran hingga kartu merah akibat tempramennya yang sulit dikendalikan, namun Along merupakan striker yang tak perlu diragukan kembali ketajamannya. Pun dengan M Ridhuan, di mana pemain yang berposisi sebagai winger tersebut memiliki kecepatan yang tak perlu diragukan kembali dalam menyisir sektor sayap kanan penyerangan Singo Edan.

Bukti kualitas permainan Noh Alam Shah dan M Ridhuan terbukti saat Arema Indonesia menjamu Pelita Jaya Kerawang di Stadion Kanjuruhan, (3/4/2010). Kala itu Arema Indonesia masih ditangani oleh Robert Alberts, sedangkan Pelita Jaya diasuh oleh Djadjang Nurdjaman. Secara kualitas pemain, tentu kedua tim tak jauh berbeda, di mana baik Pelita Jaya maupun Arema Indonesia kala itu diperkuat pemain muda.

Dari kubu tim tamu, nama pemain seperti, Firman Utina, Jajang Mulyana, Engelberd Sani hingga Esteban Vizcarra menjadi amunisi utama kala itu. Kemudian di kubu tuan rumah, pemain seperti Ahmad Bustomi, Along, M Ridhuan, hingga Roman Chamelo menjadi andalan dari Singo Edan. Namun hasil mengejutkan terjadi pada laga tersebut, di mana Arema Indonesia mampu mempermak Pelita Jaya dengan skor 6 1.

Bintang pada pertandingan tersebut dapat dikatakan menjadi milik Noh Alam Shah. Pemain Timnas Singapura kala itu mampu memborong 3 gol. Raihan hattrick tersebut merupakan yang pertama bagi Along semenjak bergabung dengan tim asal Jawa Timur tersebut.

Selain Noh Alam Shah, 3 gol lainnya mampu disarangkan oleh brace M Fakhruddin, dan satu gol dari M Ridhuan. Sedangkan satu gol balasan dari tim tamu dicetak oleh Esteban Vizcarra. Tentu tak bisa dipungkiri kerjasama duo Singapura di musim tersebut mampu mengantarkan Singo Edan menjadi kampiun.

Tepatnya Along mampu mencetak 14 gol dan M Riguan mampu mengemas 5 gol. Tipikal permainan kedua pemain itu dapat dikatakan saling melengkapi. Tak jarang M Ridhuan yang menyisir sisi sayap memberikan umpan direct maupun umpan tarik yang dapat dikonfirmasikan oleh Along menjadi gol.

Meskipun di musim keduanya bersama Arema indonesia gagal mempertahankan gelar, namun Along dan M Rdhuan mampu membuat permaianan Singo Edan stabil. Terbukti di musim 2020/2011, Singo Edan mengakhiri kompetisi ISL di peringkat kedua setelah Persipura Jayapura ditasbihkan sebagai kampiun.

admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top