Gelandang bertahan Bhayangkara FC, Teuku Muhammad Ichsan menjadikan laga versus Madura United, November 2017 lalu sebagai laga yang tak terlupakan sepanjang karirnya sebagai pesepak bola. Bagaimana tidak, laga melawan Madura United adalah laga penentuan timnya mengunci gelar juara Liga 1 Indonesia. Bermain di markas Madura United, Bhayangkara FC langsung mendominasi pertandingan. Sebuah kemenangan yang akan membawa klub berjuluk The Guardian pertama kalinya meraih gelar juara Liga 1 membuat pemainnya begitu berambisi menaklukkan tuan rumah.
Hasilnya, Bhayangkara FC menang dengan skor 1 3 dari tuan rumah lewat hattrik Ilija Spasojevic kala itu dan mengunci gelar juara Liga 1 Indonesia. "Saya akan selalu mengenang laga itu. Laga penentuan kami juara, walaupun bermain di kandang mereka," ujar pemain bernomor punggung 19 ini, Jumat (3/7/2020). Walaupun sulit mengulang kejayaan seperti 2017 silam, namun Ichsan mengatakan ia dan rekan rekannya selalu berusaha memberikan penampilan yang maksimal saat ini.
Tak hanya soal strategi, pendekatan pemain yang dilakukan pelatih Bhayangkara FC (Paul Munster) pun menjadikan permainan Bhayangkara FC begitu rapi dan kompak. "Pelatih sering mengatakan kepada kami bahwa kami bisa bermain lebih baik, lebih percaya diri, dan kami bisa melakukannya," tambah Ichsan. Kepercayaan itu pula yang mampu membuat Bhayangkara FC menjadi lawan yang menyulitkan bagi klub papan atas lainnya, seperti Persija Jakarta, Persib Bandung, PSM Makassar, Bali United dan lainnya.