Seorang pria di Lenteng Agung bikin geger karena ada bekas infus di tangannya, oleh warga diduga ODP virus corona yang kabur. Beredar di media sosial, pria tersebut sempat tiduran di musala dekat Kelurahan Lenteng Agung, lalu pindah ke pos dekat SLBN. Akun Instagram @lentengagungterkini mengunggah sebuah video tentang pria yang asyik merebahkan badannya itu.
Di depan si pria ada tiga orang berpakaian hazmat lengkap dengan Alat Pelindung Diri (APD) seperti sarung tangan, masker dan kacamata goggle. "Terduga seseorang pria yang ODP kabur dari rumah wilayah Lenteng Agung dari mushola dekat kelurahan, pindah ke SLBN deket pos. Pria tersebut berhenti dan tiduran tidak mau dibawa.
Sekarang sudah ditangani oleh pihak yang bersangkutan. Selasa 21 april 2020," demikian tertulis dalam postingan itu. Pada akhirnya, pria tersebut dijemput pria berpakaian hazmat dan dimasukkan ke dalam mobil minivan berpelat merah yang sudah standby. Kapolsek Jagakarsa Kompol Riftazudin membenarkan pria yang sedang rebahan seperti di video, dijemput pada Selasa (21/4/2020) sekitar pukul 13.00 WIB.
"Sudah ditangani rumah sakit," ujar Riftazudin saat dikonfirmasi. Menurut dia pria tersebut bukan warga Lenteng Agung. Tapi pria tadi melarikan diri dari salah satu rumah sakit di Jakarta Utara.
Warga sempat melihat pria tersebut tidur di masjid, sebelum akhirnya dibawa petugas medis yang mengenakan APD lengkap. "Dipanggil petugas kesehatan, dicek corona ya kan. Ya sudah dibawa ke dokter, dimasukkan ke ruang isolasi," kata Riftazudin. Ia belum mengetahui secara pasti alasan pria tersebur kabur dari rumah sakit.
"Belum sempat tanya. Kalau itu biar tenaga kesehatan saja yang berperan," ucap dia. Kabar beredar soal pria tersebut berstatus ODP virus corona atau Covid 19 langsung diluruskan oleh Lurah Lenteng Agung Bayu Pasca Soengkono. Ia memastikan pria yang dijemput petugas medis bukan ODP.
Tapi orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang kabur dari rumah sakit. "Itu ODGJ dari Rumah Sakit Budhi Asih, bukan ODP," kata Bayu saat dikonfirmasi terpisah. Terkait penggunaan APD oleh petugas medis, Bayu menjelaskan, untuk berjaga jaga di tengah pandemi Covid 19.
"Itu penanganannya karena ada bekas infusnya, dari puskesmas menggunakan protokol kesehatan untuk jaga jaga," jelas dia. Ia menerangkan, pria tersebut sempat tertidur di salah satu masjid di lingkungan RW 02 Lenteng Agung. Warga setempat pun merasa curiga karena tidak mengenali pria tersebut dan melihat ada bekas infus.
"Jadi mungkin mereka berasumsi itu ODP yang kabur," ujar Bayu. Lain lagi di Tegal, di mana seorang istri membantu suaminya kabur. Padahal saat itu sang suami berstatus sebagai pasien dalam pengawasan (PDP) Covid 19 di Rumah Sakit Umum Islam Harapan Anda, Kota Tegal, Jawa Tengah.
Pasien ini kabur dari ruang isolasi dibantu istrinya pada Sabtu (18/4/2020) sekitar pukul 21.00 WIB. Kaurnya PDPsempat terekam dalam kamera CCTV rumah sakit setempat. Petugas medis kemudian mendatangi keduanya di kediaman mereka di Desa Berkat, Kecamatan Tarub, Kabupaten Tegal.
Wakil Ketua Gugus Percepatan Penanganan Covid 19 yang juga Wakil Wali Kota Tegal, Jumadi, mengaku sudah mendapat laporan tersebut. Hingga akhirnya pasien tersebut ditemukan dan mau kembali menjalani perawatan di rumah sakit. Pasien yang berprofesi sebagai sopir yang baru pulang dari Jakarta ini baru ditemukan di kampung halaman atau tempat kelahirannya di Desa Dawuhan, Kecamatan Talang, Kabupaten Tegal, Minggu (19/4/2020) siang.
"Alhamdulillah sudah ditemukan dan berjanji akan masuk lagi ke rumah sakit," kata Jumadi. Jumadi mengatakan, alasan pasien tersebut kabur dari rumah sakit karena merasa jenuh di ruang isolasi. Bahkan, sebelum kabur, pasien tersebut sempat meminta agar dirawat di ruang berbeda bukan di ruang isolasi Covid 19.
Permintaannya itu tidak dipenuhi karena prosedur penanganan PDP di ruang isolasi berbeda dengan pasien pada umumnya. "Namanya sakit begini (Covid 19) ada protokolnya. Tidak bisa pasien misalnya memilih minta di ruang VIP sendirian. Ruang isolasi berbeda dengan ruangan sakit biasa," jelasnya. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal dr. Hendadi Setiaji mengatakan pasien saat ini sudah kembali masuk rumah sakit, tapi bukan ke RSI Harapan Anda Kota Tegal.
"Saat ini di RSUD Suradadi Kabupaten Tegal," kata Hendadi, saat dihubungi melalui sambungan teleponpada Minggu (19/4/2020) malam. Hendadi mengungkapkan, alasan pasien pulang selain merasa jenuh juga merasa sudah dalam kondisi sehat. Padahal meski sudah merasa sehat, hasil swab PCR yang belum keluar maka belum bisa dipastikan sembuh.
"Jadi pasien ini sudah merasa sehat. Meski hasil swab PCR nya belum turun," kata Hendadi.