Rumah Sakit pemerintah di Filipina sedang mempersiapkan terapi plasma darah untuk pasien infeksi virus corona (Covid 19) bergejala parah atau berat. Pusat Medis Filipina Selatan (SPMC) telah memperoleh mesin untuk terapi yang transfusi plasma dari korban Covid 19 yang sudah sembuh. "Dengan harapan, antibodi donor akan mempercepat pemulihan si penerima," ujar Direktur rumah sakit, Dr Leopoldo Vega, seperti dilansir media lokal Filipina, ABS CBN News, Rabu (6/5/2020).
"Rumah sakit hanya menunggu pemasok swasta di Manila, untuk memberikan reagen yang diperlukan untuk memisahkan plasma dari sel darah," katanya. "Setelah itu tiba, saya yakin kita bisa memperoleh pasien yang selamat dari Covid 19 dan dapat menyumbangkan plasma mereka," jelasnya. Sebelumnya menurut Dr Mike Ryan, Kepala Program Gawat Darurat WHO, terapi plasma telah terbukti "efektif dan menyelamatkan nyawa" melawan penyakit menular lainnya, termasuk rabies dan Difteri. Terapi plasma darah dilakukan terhadap pasien yang terjangkit virus Ebola, SARS, MERS CoV, dan H1N1, seperti dilansir Los Angeles Times.
Food and Drug Administration (FDA) baru baru ini merekomendasikan para pasien Covid 19 yang telah sembuh untuk mendonorkan plasma darah mereka. Plasma darah ini digunakan untuk terapi yang disebut bisa mengobati penyakit Covid 19 yang disebabkan oleh virus corona jenis SARS CoV 2. Convalescent plasma, begitu nama terapi tersebut, dilakukan dengan cara memasukkan plasma darah penuh antibodi milik pasien yang telah sembuh ke tubuh penderita Covid 19.
Situs resmi FDA menyebutkan terapi ini bisa dilakukan sebagai opsi penyembuhan Covid 19, mengingat tingkat keberhasilan yang cukup tinggi di China.(ABS CBN News/CNN/AFP)