WHO Tetapkan Eropa Sebagai Pusat Pandemi Virus Corona di Dunia

Eropa ditetapkan sebagai pusat pandemi virus Corona di dunia. Hal itu disampaikan oleh Dirjen World Health Organization (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, Jumat (13/3/2020) waktu setempat. Pernyataan tersebut dideklarasikan ketika beberapa negara Eropa melaporkan peningkatan tajam dalam infeksi dan kematian akibat Corona.

Lebih dari 143.000 orang telah didiagnosis Covid 19 di 135 negara, per Sabtu (14/3/2020). Jumlah kematian telah mencapai sebanyak 5.391 orang. Tedros menyebut jumlah itu sebagai "tonggak yang tragis."

"Eropa sekarang telah menjadi pusat pandemi, dengan lebih banyak kasus dan kematian yang dilaporkan di seluruh dunia, selain dari China," katanya, dilansir Dirjen WHO itu menambahkan, lebih banyak kasus yang dilaporkan setiap hari sekarang, dibandingkan di China. Oleh karena itu, Tedros mendesak negara negara untuk melakukan langkah langkah agresif, mobilisasi masyakarat, dan jarak sosial untuk menyelamatkan diri.

Kontrol juga diberlakukan di lebih banyak perbatasan di Eropa. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran virus yang cepat. "Jangan biarkan ini semakin menjadi jadi," kata Tedros.

Italia telah memiliki jumlah korban harian tertinggi. Ada 250 kematian yang tercatat selama 24 jam terakhir. Sebanyak 1.266 orang telah meninggal dunia dan 17.660 terinfeksi secara keseluruhan.

Sementara itu, Spanyol menjadi negara kedua di Eropa yang terkena dampak terburuk. Spanyol melaporkan lonjakan 50 persen dalam jumlah kematian. Hingga Jumat (13/3/2020), sebanyak 120 jiwa melayang.

Infeksi meningkat menjadi 4.231 kasus. Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez, mengumumkan keadaan siaga sejak Sabtu (7/3/2020) selama dua minggu. Selain peningkatan di Italia dan Spanyol, Prancis kini telah mengonfirmasi 3.661 kasus dan 79 kematian.

Jumlah tersebut naik dari hari sebelumnya, yakni 61 kematian pada Kamis (12/3/2020). Di Jerman, terdapat 3.675 kasus yang dilaporkan dan 8 kematian. Sementara itu, 798 orang terinfeksi Corona di Inggris.

11 di antaranya tewas akibat Covid 19. PM Spanyol, Sanchez, mengatakan pemerintah akan memobilisasi semua sumber daya negara untuk melindungi kesehatan warga. Langkah tersebut akan membatasi kepergian masyarakat dan melarang akses ke tempat tempat tertentu hingga 15 hari.

"Kemenangan tergantung pada kita masing masing," kata Sanchez. "Mencuci tangan dan tetap tinggal di rumah juga termasuk heroik," imbuhnya. Kantor Luar Negeri dan Persemakmuran Inggris juga melarang semua perjalanan ke beberapa wilayah Spanyol, kecuali perjalanan penting.

Sementara itu, pemerintah Italia telah mengunci negara. Setidaknya, 10 negara lain di Eropa turut memberlakukan penutupan perbatasan, antara lain : Belgia, Prancis, Swiss, dan beberapa wilayah Jerman adalah negara negara terakhir yang meliburkan sekolah.

Ada juga pembatasan luas pada pertemuan besar dan penutupan teater, restoran, dan bar. Bundesliga Jerman, satu satunya dari lima liga sepak bola besar Eropa yang masih dimainkan, akan menangguhkan pertandingan di dua divisi teratas mulai Selasa (17/3/2020). Louvre Paris, museum seni terbesar di dunia, mengumumkan akan ditutup mulai Jumat, begitu juga Menara Eiffel.

admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top