Kanit Reserse Polsek Regol AKP Asep Wahidin mengatakan ada sejumlah yang terjadi setelah penangkapan (24), warga Limbangan Kabupaten Barat. Andres ditangkap karena diduga melakukan angkot di Kota . Saat melakukan aksinya, membawa benda yang diyakini memiliki kekuatan mistis, yakni .
Selain , ada pula kertas bertulis huruf Arab dan golok. Sedangkan ditahan di Mapolsek Regol untuk keperluan penyidikan. Benda yang disebut itu dilapis kain putih.
Tingginya kira kira 20 cm, bagian kepalanya ditutupi sepotong kain putih. Asep Wahidin mengatakan penutupan kepala sengaja dilakukan. Namun, ia tidak menerangkan alasannya.
Asep menceritakan kejadian ganjil yang terjadi dua hari setelah penangkapan . Anak buahnya mendengar ada suara ketukan disertai ucapan salam. Saat pintu dibuka tidak ada seorang pun di balik pintu.
"Oh iya ada tuh. Dua hari setelah pengungkapan kasus itu, malam hari, ruangan Kanit Sabhara pintu kacanya ada yang mengetuk disertai suara Assalamualaikum," ujar Asep. Asep mengatakan anak buahnya sempat melihat ada seseorang di depan pintu karena pintu terbuat dari kaca. "Cerita anggota, itu kan pintu kaca, dari dalam jadi memang terlihat ada sosok yang mengetuk pintu. Tapi setelah dibuka, sosok itu justru tidak ada," ujar Asep seraya tertawa.
Ia tidak bisa memastikan kejadian itu berkaitan dengan pengungkapan kasus tersangka yang membawa . "Wah kalau itu sih enggak tahu ya. Tapi mungkin kebenaran saja kejadiannya setelah penangkapan tersangka yang membawa ," ucap Asep. Penangkapan pada Rabu (26/2/2020) di Gedebage, juga menyisakan kejanggalan.
Ia yang melakukan dengan kekerasan angkot Elang Gedebage itu sempat diamuk massa. Ada sekitar 10 orang yang memukuli namun wajah dan badan tidak mengalami memar ataupun luka. Hanya ada luka lecet kurang dari 5 cm yang sudah mengering di atas alis sebelah kiri dan luka lecet di siku kanan.
Andres yang merupakan residivis kasus penganiayaan itu mengaku membawa di sakunya. "Iya itu saya bawa. Saya pinjam dari saudara saya," ujar di Mapolsek Regol, Kamis (27/2/2020). Kapolsek Regol Kompol Aulia Djabar mengatakan, mengakui membawa itu supaya kebal. Hanya, ia tidak bisa memastikan keampuhan tersebut.
"Pengakuan tersangka bawa alat alat ini supaya kebal dan untuk memperkuat diri. Saya belum tahu apakah itu berpengaruh atau tidak, yang pasti saat diamankan dia sudah menyerah," ujarnya. Saat dikonfirmasi pada soal keampuhan itu, ia tidak menjawabnya. Ia mengatakan, mengambil alih angkot itu dari sopirnya, Jalaludin dalam keadaan mabuk. "Saat itu saya sedang mabuk. Saya hanya ambil uangnya, bukan maksud curi angkotnya. Sopirnya juga ada," ujar .
Ditanya soal kenapa harus membawa angkotnya, ia mengaku saat itu sedang mabuk. Seperti diketahui, ia masuk ke angkot Elang Gedebage yang disopiri Jalaludin. Setelah masuk, dia menodongkan golok dan mengambil alih kendali kemudian membawa angkot dan sopirnya ke arah timur Kota . "Saat itu sedang mabuk, saya yang menabrakan ke bus," ujar .
Sopir angkot Elang Gede Bage yang jadi korban perampasan, Jalaludin mengatakan, ia mengira adalah penumpang saat mencegatnya di Jalan BKR. Saat masuk ke angkot, menunjukkan golok dan meminta dia membawa angkot. "Saya posisi ada di dalam mobil. Dia bawa mobilnya dengan ugal ugalan, dia bilang biar orang tahu saya bawa angkot Elang Gedebage," ujar Jalaludin di Mapolsek Regol, Jalan Mohammad Toha , Kamis (27/2/2020).
Saat itu, kata dia, angkot dibawa hingga ke Ujungberung dengan tetap membawa mobil ugal ugalan. Andres membawa uang dan ponsel milik Jalaludin. "Sampai akhirnya dia menabrakan angkot ke belakang Bus Damri sampai bagian depan angkot penyok dan kaca depannnya pecah. Ban depan sebelah kanan juga rusak tapi dia tetap maju sampai ke Gedebage," ujarnya. Di Gedebage Jalan Soekarno Hatta itu, kata Jalaludin, mengganti ban yang rusak dengan ban cadangan. Saat itu, ia belum tahu membawa . Ia hanya tahu membawa golok.
"Nah saat itu, datang sopir angkot lainnya menolong saya. Nah si dipukulin, dikeroyok di dekat pintu masuk mobil sebelah kanan oleh sekira 10 orang lah tapi saya lihat tidak terlihat ada luka," ujarnya. Ada luka lecet kurang dari 5 cm yang sudah mengering di atas alis sebelah kiri dan luka lecet di siku tangan. Nah saya baru tahu di sini dia bawa . Ngeri juga, soalnya saya lihat betul dia dipukulin sama sekira 10 orang," ujarnya.